17/05/2025
Penunggu Lampu Jalan
Hari Kamis, biasanya aku dan adikku mengaji di rumah paman. Rumahnya tak jauh dari rumah kami tepatnya sekitar 15 menit saja. Saat itu malam sudah menyelimuti bumi. Aku dan adik ku berpamitan pulang
"Kami pulang dulu paman" Ucapku sambil mengajak adikku keluar dari rumah paman.
Adikku memegang tanganku erat dan kami segera pulang.
Saat sampai di gang dekat rumah, terlihat adikku mulai takut karena jalan yang mulai sepi
"Abang, aku takut," kata adikku dengan suara yang gemetar.
Aku mencoba untuk menenangkannya.
"Tidak apa-apa, dik. Aku ada di sini. Kita akan segera sampai di rumah."
Kami berjalan di jalan yang gelap gulita. Hanya ada satu lampu jalan yang menyala di depan kami, dan itu membuat bayangan kami terlihat panjang dan menakutkan di tanah.
Tiba-tiba, adikku berhenti berjalan dan menunjuk ke arah lampu jalan. "Abang, lihat itu!"
Aku melihat ke arah lampu jalan dan melihat bahwa ada sosok yang berdiri di bawahnya. Sosok itu tidak bergerak dan hanya berdiri diam.
Aku merasa sedikit takut, tapi aku tidak ingin menakut-nakuti adikku lebih lanjut. "Tidak apa-apa, dik. Mungkin itu hanya orang yang sedang menunggu seseorang."
Tapi saat kami semakin dekat, sosok itu tidak bergerak sama sekali. Aku mulai merasa tidak enak dan mempercepat langkahku.
"Abang, aku tidak s**a ini," kata adikku dengan suara yang semakin gemetar.
Aku juga tidak s**a ini. Aku ingin segera sampai di rumah dan merasa aman di dalam. Aku mempercepat langkahku lagi dan kami akhirnya sampai di rumah dengan selamat.
Saat kami masuk ke dalam rumah, adikku langsung memelukku erat-erat. "Abang, aku takut sekali tadi."
Aku memeluknya kembali dan mencoba untuk menenangkannya. "Tidak apa-apa, dik. Kita sudah sampai di rumah sekarang. Kita aman."
Tapi saat aku melihat ke luar jendela, aku melihat bahwa sosok itu masih berdiri di bawah lampu jalan, menatap ke arah rumah kami...