26/12/2024
Pernyataan Posisi dari American Veterinary Society of Animal Behavior (AVSAB) ada di AVSAB.org.
Pelatihan Anjing yang Berperikemanusiaan:
“Banyak metode untuk mengubah perilaku anjing yang efektif; namun, dokter hewan atau konsultan perilaku berbasis bukti seharusnya tidak hanya memperhatikan apa yang efektif, tetapi juga apa yang paling tidak menyakiti dan menghasilkan hasil jangka panjang terbaik.”
“Berdasarkan bukti ilmiah saat ini, AVSAB merekomendasikan agar hanya metode pelatihan berbasis reward yang digunakan untuk semua pelatihan anjing, termasuk penanganan masalah perilaku.”
Penggunaan Teori Dominansi dalam Modifikasi Perilaku Hewan:
“AVSAB menekankan bahwa standar perawatan untuk dokter hewan yang mengkhususkan diri dalam bidang perilaku adalah bahwa teori dominansi tidak boleh digunakan sebagai panduan umum untuk modifikasi perilaku. Sebagai gantinya, AVSAB menekankan bahwa modifikasi perilaku dan pelatihan harus difokuskan pada penguatan perilaku yang diinginkan, menghindari penguatan perilaku yang tidak diinginkan, dan berupaya untuk menangani kondisi emosional dan motivasi yang mendasari, termasuk faktor medis dan genetik, yang memicu perilaku yang tidak diinginkan.”
Perawatan Veteriner Positif:
“Pengalaman yang tidak menyenangkan di dokter hewan dapat memicu respons 'melawan, lari, diam' (fight, flight, freeze). Hewan mungkin menjadi agresif (fight), mencoba melarikan diri (flight), atau 'terdiam' (freeze). Pasien yang menunjukkan salah satu dari respons ini sedang mengalami ketakutan, bahkan yang tampak pasif sekalipun. Hanya butuh satu pengalaman untuk memicu respons ini, dan menyebabkan ketakutan umum yang mempengaruhi semua kunjungan di masa mendatang. Kecemasan dan ketakutan menyebabkan peningkatan kadar kortisol dan glukosa darah, pelebaran pupil, dan ketegangan otot. Denyut jantung, laju pernapasan, tekanan darah, dan suhu tubuh juga bisa meningkat. Efek-efek ini dapat menghalangi diagnosis yang akurat dan meningkatkan risiko anestesi dan sedasi. Pengalaman positif di dokter hewan berfokus pada pengenalan tanda-tanda ketakutan dan kecemasan, serta meresponsnya dengan cara yang mengurangi stres pasien.”