15/02/2024
Di mana Ayam Broiler Paling Banyak Disembelih di Indonesia ?
Jakarta ?
Menurut data Biro Pusat Statistik tahun 2018, ayam broiler terakhir yang tercatat disembelih (kita ganti istilahnya jadi dilucuti bulunya saja, biar lebih bersahabat)
di Jakarta terjadi pada tahun 2016. Di tahun tsb Jakarta hanya berada di urutan ke-4 nasional dengan total produksi 138 ribu ton setahun. Kalaupun ada yang dilucuti bulunya di 2017 atau setelahnya, berarti di lokasi yang sedikit di luar Jakarta atau di luar sepengetahuan BPS.
Menurut data terakhir BPS, sepanjang 2018 sebanyak 2,4 juta ton daging ayam diproduksi (tidak dijelaskan hasil pelucutan dari berapa ekor broiler).
Ayam ras atau broiler menduduki urutan pertama dari produksi protein hewani penduduk Indonesia di angka 62 % pada tahun 2018, naik 5 % dari 2017. Urutan berikutnya daging sapi (14 %), kemudian daging babi (9%), setengahnya dilucuti di Bali. Urutan ke-4 ayam buras (bukan ras), hanya berbeda sedikit dengan daging babi. BPS tidak membedakan ayam buras pedaging atau petelur, mungkin karena dagingnya sama kerasnya.
Penduduk Indonesia pada tahun 2018 kurang lebih 267 juta orang, atau dengan kata lain konsumsi per penduduk sekitar 8 kg daging ayam broiler setahun. Bagi yang merasa mengkonsumsi lebih banyak dari 8 kg berarti mengambil jatah bayi dan lansia.
Menurut data yang dilansir di Annual Report emiten pakan ternak, konsumsi per kapita rakyat Indonesia sekitar 11 kg, jauh tertinggal dari negara-negara ASEAN lainnya. Jadi, ayo terus makan ayam, gak usah takut ditenggelamkan.
71 % dari seluruh ayam broiler dilucuti di Pulau Jawa.
Provinsi yang paling banyak melucuti ayam broiler adalah Jawa Barat kurang lebih 700 ribu ton atau 33 % porsi produksi nasional, jauh meninggalkan peringkat ke-2 Banten: sekitar 300 ribu ton (14 % porsi nasional).
Apakah Jawa Barat juga merupakan lumb**g jagung nasional ?
Seperti kita ketahui, bahan baku utama pembuatan pakan ternak adalah : jagung. Dan kalau kita pelihara ayam atau apapun jenis peliharaannya, pasti kepikiran kasih makannya gimana ? Sama seperti kita pusing nyari daun gelang-gelang buat jangkrik atau jentik-jentik buat ikan cupang.
Ironisnya, Jawa Barat hanya menduduki urutan ke-7 dalam jumlah produksi jagung nasional. Dengan luas 3,5 juta ha, luas area tanam jagung hanya disisihkan sebanyak 4 % atau seluas 126 ribu ha, menghasilkan kontribusi hanya 5 % dari total jumlah jagung nasional. Produksi jagung Jawa Barat hanya 950 ribu ton atau tidak sampai 1 juta ton per akhir 2015.
Kalau Anda tinggal di Jabodetabek, Anda mungkin akan menjawab supply pakan Jawa Barat kan dari Banten. Arahkan kendaraan Anda ke Balaraja, exit tol Cikande, sepanjang jalan Raya Serang, kita akan menemui deretan pabrik pakan ternak besar. Masuk Kawasan Industri Modernland Cikande, lurus saja sampai mentok, di sebelah kiri ada pabrik Malindo Feedmill yang dibangun tahun 2011.
Keluar dari Kawasan Industri, lanjutkan ke arah balik Jakarta, Anda belok kanan. Di sebelah kiri jalan berdiri megah Wonokoyo. Jarak beberapa lemparan batu, ada Japfa Comfeed di sebelah kanan. Apabila dari pertigaan yang tadi belok jalan, Anda lurus saja, beberapa ratus meter di depan akan terlihat Charoen Pokphand gandengan dengan Sierad Produce. Seluruh perusahaan pakan ternak besar ada di sini. Bahkan Widodo Makmur kabarnya juga ada pabrik joint venture, tapi belum beroperasi.
Dengan adanya pabrik-pabrik besar pakan ternak di Cikande, dari mana supply jagung mereka ?
Luas Provinsi Banten tidak sampai 1 juta ha, berada di urutan ke-31 nasional. Hanya 0,36% disisihkan buat lahan jagung. Menurut data BPS 2015, hasil panen jagung Banten hanya 118.000 kuintal (sedikit sekali), berada di urutan ke-25 nasional.
Jakarta bagaimana ? Jakarta tidak punya lahan jagung, b**g. Kandang ayam bertingkat, tapi kalau dari dekat seperti pencakar langit. Jakarta bersih dari peternakan ayam broiler, bersih dari jagung. Cikande butuh supply jagung dari daerah lain. Jagung ini didatangkan lewat Pelabuhan Merak Cilegon milik PT KBS (Krakatau Bandar Samudra), anak perusahaan PT KS.
Jadi, provinsi atau daerah mana yang menjadi lumb**g jagung nasional ?
Jawa Timur.
Per 2015 hasil panen jagung Jawa Timur melebihi 6 juta ton, setara dengan 31 % total produksi nasional. 25 % dari lahan provinsi dijadikan area bertanam jagung. Ini juga merupakan persentase penyisihan lahan tertinggi. No. 2 adalah DI Yogyakarta, yang meskipun hanya 318 ribu ha, tapi menyisihkan 65 ribu ha untuk lahan jagung atau 21 %. Di urutan ke-3 Jawa Tengah dengan 17 %, dan yang mengejutkan di urutan selanjutnya adalah : Gorontalo. Bayangkan provinsi sekecil Gorontalo yang memiliki luas provinsi hanya 1,2 juta ha, tapi memiliki area tanam sedikit lebih besar daripada Jawa Barat di 129 ribu ha atau 10 % dari total luas provinsinya, berkontribusi 3 % dari total produksi jagung nasional dan berada di peringkat ke-4 produktivitas jagung nasional. Jangan kaget, begitu turun dari Bandara Jalaludin, Anda akan disuguhi pemandangan pohon jagung selama perjalanan sampai tujuan (ke manapun tujuan Anda).
Ok, balik lagi ke Jawa Timur.
Arek Suroboyo pasti sudah tidak asing dengan pemandangan pabrik pakan ternak.
Tidak lama setelah masuk tol Surabaya-Malang, Anda akan menyaksikan kemegahan Wonokoyo di sebelah kiri (kenapa harus terus di sebelah kiri ya?).
Sepanjang jalan raya Surabaya - Mojokerto ada 2 pabrik $CPIN di KM. 19 (bareng BISI) dan KM. 26.
Kalau Anda main jauhan sedikit ke Mojokerto (siapa tahu mau napak tilas Trowulan), Anda bisa melucuti, eh menyambangi, salah satu pabrik pakan ayam tertua $MAIN.
Di Jawa Timur saja $JPFA punya pabrik di Surabaya, Sidoarjo, Gedangan, Gresik, dan Banyuwangi.
Cargill mendirikan pabrik di Pasuruan.
$SIPD ada di Krian, Sidoarjo.
Di manakah $WMUU mendirikan pabrik pertama dan terbesarnya ? Ngawi.
81 % dari kebutuhan Jawa Timur disupply dari provinsinya sendiri. Sisa 19 % nya disupply dari daerah-daerah lain.
Jatim hanya menduduki peringkat ke-3 nasional dalam hal produksi ayam broiler, tapi jawara dalam urusan supply jagung.
Sayangnya, lagu “Menanam Jagung” tercipta dari seorang kelahiran Sukabumi (lagi-lagi Jawa Barat), bernama Saridjah Niung.