14/05/2025
Selama ini kita tahu tanaman memerlukan nutrisi untuk tumbuh subur. Banyak orang membeli pupuk kimia di toko pertanian, karena praktis dan mengandung unsur Nitrogen, Fosfor, dan Kalium —atau NPK. Memang, pupuk kimia cepat “menyuburkan,” tetapi bisa merusak makhluk hidup di dalam tanah: bakteri menguntungkan, jamur, dan cacing—kita sebut “teman tanah.”
Lalu, sebenarnya apa fungsi mereka?
1. Mengikat dan Mengubah Nitrogen
- Atmosfer bumi terdiri dari 78% gas nitrogen (N₂), tetapi bentuk ini tidak bisa langsung diserap tanaman.
- Bakteri pengikat nitrogen mengambil N₂ dari udara dan mengubahnya menjadi amonia (NH₃).
- Bakteri lain mengonversi amonia menjadi nitrit (NO₂⁻), lalu menjadi nitrat (NO₃⁻)—bentuk yang mudah diserap tanaman.
- Tanaman sering dibantu jamur mikoriza di akar untuk mengambil nitrat dan nutrisi lain.
2. Mengurai Bahan Organik & Menyediakan Nutrisi
- Sisa daun dan sampah organik dimakan cacing.
- Kotoran cacing (humus) kemudian diuraikan oleh bakteri menjadi nitrat.
- Proses ini menjaga ketersediaan nitrogen alami di tanah.
3. Menjaga Struktur & Kelembapan Tanah
- Cacing membuat terowongan sehingga udara dan air bisa mengalir.
- Jamur membentuk jalinan hifa yang merekatkan partikel tanah menjadi gembur.
- Mengisi Kembali Nitrogen yang Hilang
- Nitrogen tanah bisa hilang karena larut terbawa air, menguap sebagai gas rumah kaca (N₂O), atau tercabut bersama tanaman saat panen.
- “Teman tanah” terus memproduksi nitrogen alami, menjaga kesuburan tanpa mencemari.
Masalah Pupuk Kimia Berlebih :
Garam dan zat aktif dalam pupuk kimia dapat mengiritasi atau membunuh “teman tanah,” sehingga populasi mikroba dan cacing menurun.
Tanah jadi “mati”—struktur rapuh, aerasi buruk, kelembapan sulit dipertahankan—lalu kita tambah lagi pupuk kimia. Ini menciptakan siklus ketergantungan yang merusak jangka panjang.
Sisanya bisa terlarut dan mencemari air, memicu ledakan alga (eutrofikasi), atau menguap menjadi gas rumah kaca.
Solusi: Mengembalikan “Teman Tanah”
1. Tanam Legum Penambat Nitrogen
Misalnya: kacang tanah, kacang polong, kedelai, lamtoro—akar mereka membentuk nodul yang menampung bakteri pengikat nitrogen.
2. Tambahkan Pupuk Organik atau Kompos
Pupuk organik memperkenalkan mikroba baik dan meningkatkan bahan organik, memperbaiki struktur tanah.
3. Rotasi Tanaman & Cover Crop
Gilirkan tanaman penambat nitrogen dengan tanaman utama untuk menjaga keseimbangan nutrisi.
4. Praktik Pengelolaan Tanah yang Sehat
Mulsa, irigasi terkontrol, dan hindari pembajakan berlebihan untuk melindungi habitat mikroba.
Dengan bekerja bersama alam, kita memulihkan kesuburan tanah secara berkelanjutan—tanah tetap “hidup,” tanaman tumbuh sehat, dan lingkungan terjaga.